Ads 970 x 250
AdvetorialEntertainmentLiputan KhususNasionalTeknologi

Rusia Telah Mempertimbangkan Penempatan Rudal Balistik Nuklir, Respon Ancaman AS

×

Rusia Telah Mempertimbangkan Penempatan Rudal Balistik Nuklir, Respon Ancaman AS

Sebarkan artikel ini
Ads 468x60

DOSISBERITA.COM – Rusia telah mempertimbangkan penempatan rudal balistik nuklir di Kaliningrad sebagai respon terhadap rencana Amerika Serikat untuk menempatkan senjata konvensional jarak jauh di Jerman mulai 2026.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menegaskan bahwa pertahanan wilayah Kaliningrad, yang berbatasan dengan anggota NATO Polandia dan Lithuania, menjadi fokus utama.

Ryabkov menyatakan bahwa semua opsi terbuka dalam menanggapi rencana penempatan senjata AS. “Saya tidak mengesampingkan opsi apapun,” katanya kepada wartawan di Moskow, dilansir Reuters, Jumat (19/7/2024).

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan bahwa Moskow akan melanjutkan produksi rudal darat jarak pendek dan menengah dan akan memutuskan penempatannya jika diperlukan. Rudal-rudal ini dapat dipasangi hulu ledak konvensional maupun nuklir.

Ryabkov menambahkan bahwa Rusia akan memilih dari berbagai opsi untuk memberikan respons yang paling efektif terhadap langkah AS, termasuk dalam hal biaya. Ia menegaskan bahwa Kaliningrad telah lama menarik perhatian negatif dari lawan-lawan Rusia.

Para ahli keamanan mengatakan rencana penempatan senjata oleh AS dan Rusia merupakan bagian dari perlombaan senjata yang menambah kompleksitas ancaman di tengah ketegangan kedua bela pihak akibat perang di Ukraina. Penempatan rudal nuklir Rusia di Kaliningrad akan mengirim sinyal kuat ke Barat karena kedekatannya dengan negara-negara NATO.

Namun, Andrey Baklitskiy, seorang pakar pengendalian senjata dari United Nations Institute for Disarmament Research, menyatakan bahwa peluncur rudal Rusia di Kaliningrad kemungkinan akan terlihat “setiap detik” oleh intelijen dan pengawasan NATO, sehingga penempatan semacam itu lebih merupakan aksi teatrikal.

Dilansir dari CNBC Dalam wawancara telepon awal pekan ini, Baklitskiy menyebut bahwa Rusia mungkin menempatkan rudal di wilayah Moskow atau Leningrad atau di Chukotka di timur jauh, dari mana mereka dapat menargetkan Alaska atau bahkan California.

Baca juga  DPC-REPDEM Kotamobagu Tegas Kecam Statement Ketua PAC-PDIP Kotamobagu Utara

Penempatan senjata ini dilakukan setelah AS mengumumkan rencana penempatan senjata termasuk SM-6, Tomahawk, dan rudal hipersonik baru di Jerman, sebagai komitmen terhadap NATO dan pertahanan Eropa.

Sementara itu, Rusia dan AS tengah mempertimbangkan penempatan senjata darat jarak menengah yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian AS-Soviet tahun 1987, sebelum AS keluar dari perjanjian tersebut pada 2019 dengan tuduhan pelanggaran oleh Rusia, yang dibantah oleh Moskow.***