DOSISBERITA.COM – Wakil Ketua Bidang Organisasi Dan Kepala BSPN DPC-PDIP Kotamobagu, memberikan pernyataan klarifikasi yang menarik perhatian banyak pihak. Rabu, (14/8/2024)
Dalam pernyataan itu Rensa Bambuena selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC-PDIP memberikan klarifikasi tentang posisi Ketua DPC-PDIP Kotamobagu, Meiddy Makalalag yang baru saja menerima surat keputusan (SK) dari Partai Nasdem sebagai calon Walikota Kotamobagu.
“Rensa menegaskan bahwa Meiddy Makalalag hingga saat ini masih merupakan kader dan Ketua DPC PDIP yang sah di Kotamobagu, adapun langkah yang diambil Meiddy adalah bagian dari strategi partai untuk membangun kualisi dengan partai diluar PDIP”. Tegas Rensa
Pernyataan ini sekaligus menjawab berbagai spekulasi dan dugaan yang muncul dikalangan masyarakat dan pengamat politik.
Menurut Rensa, penerimaan SK dari Nasdem oleh Meiddy tidak bisa dianggap sebagai sebuah tindakan pengkhianatan terhadap partai.
Sebaliknya, hal ini harus dilihat sebagai bagian dari langkah strategi politik yang dilakukan oleh Meiddy Makalalag dalam rangka menerjemahkan arahan yang diberikan oleh DPP dan DPD PDIP.
“Sebagai kader yang loyal dan pengurus partai yang memiliki integritas, kami melihat langkah yang diambil oleh Ketua Meiddy Makalalag sebagai upaya membangun komunikasi dan koalisi yang kuat, sesuai dengan arahan partai,” ujar rensa dalam wawancara resminya.
Pernyataan serupa disampaikan Kepala BSPN-PDIP Kotamobagu Firman Dondo ia juga menegaskan bahwa tidak ada penghianatan di tubuh PDIP Kotamobagu.
PDIP hingga saat ini belum memutuskan siapa yang akan diusung sebagai calon Walikota Kotamobagu. Oleh karena itu firman justru mengapresiasi inisiatif Meiddy yang mampu menarik perhatian dan dukungan dari partai lain, seperti Nasdem.
“Kami merasa terhormat jika ada partai lain yang menilai Ketua Meiddy Makalalag sebagai sosok yang layak dan pantas memimpin Kotamobagu. Ini membuktikan bahwa tidak sedikit kalangan bahkan partai yang ingin berkualisi dengan PDIP sebab dengan keberadaan Meiddy Makalalag mampu mendongkrak elektabilitas dan suara partai. Jelas firman***
