DOSISBERITA.COM— Sambil menahan tangis Aiptu Elvis Ginting yang bertugas sebagai Kanit Reskrim Polsek Kema Polres Minahasa Utara (Minut) lewat media sosial (Medsos) Facebook melapor pada Kapolri, Jendral Listyo Sigit Prabowo atas dugaan kecurangan pada seleksi Casis Polri oleh oknum panitia di Polda Sulawesi Utara.
Aiptu Elvis mengkritisi adanya kejanggalan pada saat seleksi bintara Polri di Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Kronologinya, Aiptu Elvis mendampingi anaknya mendengarkan pengumuman perangkingan seleksi Casis Bintara Polri. pada Rabu, (28/5/2025)
“Namun pada saat itu pula Elvis mengatakan bahwa anaknya tidak lulus seleksi Casis, sementara ia mendengar dari beberapa peserta ada oknum panitia yang diduga melakukan kecurangan”
“Sebelumnya anak buah minta maaf menyampaikan aspirasi lewat media sosial karena cara ini cepat da lebih efektif,” ujar Aiptu Elvis di akunnya bang.gints, Jumat, 30 Mei 2025.
“Anak buah menyampaikan bahwa proses seleksi tahun ini di Polda Sulawesi Utara (Sulut) yang dilakukan oleh oknum-oknum panitia sangat merugikan peserta bintara yang lain”, jelasnya.
Menurut para Casis, panitia melakukan keberpihakan pada beberapa Casis.
“Mereka memindahkan Casis orang-orang mereka yang sebelumnya duduk pada bagian depan untuk dipindahkan ke belakang pafda saat ujian,” urai Aiptu Elvis.
Panitia melakukan keberpihakan dengan mengajari Casis tersebut dan bahkan memberikan handphone-nya.
“Itu keterangan yang anak buah dapatkan dari para Casis, bukan cuma 1 atau 2 Casis, bukan cuma 10 atau 100 Casis komandan, mayoritas Casis setelah pegumuman mengatakan hal tersebut”.
Dimana para Casis meluapkan emosinya, mengatakan penerimaan Polri Caparuni.
“Caparuni bahasa Manado yang kalau diartikan bahasa Indonesia adalah sangat tidak baik, tidak transparan dan tidak akuntabel”, terangnya.
“Mohon izin jenderal, anak buah mempunyai anak yang juga mengikuti tes Bintara ini, dimana anak saya lulusan terbaik di sekolahnya”, ungkapnya.
Menurut Aiptu Elvis, kemauannya anaknya untuk menjadi anggota Polri sangat kuat. Dibuktikan dengan mengikuti kursus selama 2 tahun dengan tujuan akan mengikuti seleksi Akpol
“Namun karena dia sadar diri bahwa dia belum bisa bersaing, dia akhirnya memutuskan tahun ini mengikuti seleksi bintara”.
“Izin Jenderal, anak buah tidak memuji anak saya tersebut, namun hal tersebut bisa ditanyakan ke sekolahnya”.
Aiptu Elvis menegaskan dirinya bukan kecewa lantaran anak gagal, namun kecewa dengan seleksi penerimaan bintara tahun ini, dimana kuotanya sangat kecil sekali sedangkan animo sangat tinggi
“Namun setelah dilakukan seleksi ini mereka mengungkapkan kekecewaannya Komandan dengan berteriak dan banyak yang menangis Komandan,” ungkapnya.
Mereka sedih, menurut Aiptu Elvis, bukan karena mereka kalah, bukan karena mereka gagal, bukan karena mereka tak mampu bersaing, “Tapi mereka menyesali perbuatan panitia yang berpihak kepada beberapa Casis”.
Bahkan ada Casis yang nilainya 90, dan mitu patut dipertanyakan karena Casis yang nilainya itu adalah orang yang telah mereka pindahkan sebelumnya, kemudin dipidahkan ke bagian belakang.
Sementara di kolom komentar video beberapa netizen ramai memberikan tanggapannya:
“Pertanyaannya andaikata anakmu lulus apakah anda akan tetap speak up seperti ini??,” tanya akun @PrabuRahman.***